Riyadh, 2 Rajab 1436H bertepatan dengan 18 mei 2015M.
Kerajaan Saudi Arabia telah melukiskan profil yang cantik tentang kegiatan kemanusiaan, bantuan dan etika tinggi. Ia mencurahkan upaya-upaya keras disertai ruh insaniah yang menghargai, memahami dan mengukuhkan martabat manusia. Upaya keras tersebut masih saja diingat oleh mereka yang merasakan dan mengalami serta teringankan bebannya dan terobati luka mereka di berbagai benua apalagi di negri Arab dan dunia Islam melalui instansi pemerintah maupun yayasan bantuan kemanusiaan.
Sungguh bersambung jejak kebaikan dan derma yang telah digariskan oleh sang pendiri raja Abdul Aziz bin Abdur Rahman -rahimahullah- dan putra-putranya yang berbakti sesudahnya, yang terus menjaga tongkat estafet ini termasuk Penjaga dua kota suci saat ini Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Suud -hafizhahullah, dimana akhir pengumuman beliau adalah pendirian Badan Bantuan Raja Salman untuk dana kemanusiaan yang telah mengkhususkan dana satu milyar reyal untuk modal, ditambah lagi sebelumnya beliau telah -hafizhahullah- menginstruksikan lebih dari satu milyar reyal untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan saudaranya rakyat Yaman.
Uluran tangan dan bantuan juga sampai ke republik Indonesia pada tahun 2000M saat dilanda banjir yang memporak porandakan banyak wilayah, meratakan rumah dengan tanah. Saudi langsung mengirimkan dua pesawat kargo berisi beras, kurma dan bahan pangan lainnya sebagai bentuk kepedulian dalam menghilangkan penderitaan Aceh di Indonesia yang sangat butuh bantuan kemanusiaan dan pangan. Maka presiden RI saat itu Abdur Rahman Wahid mengucapkan terima kasih dan penghargaan terhadap bantuan kerajaan Saudi Arabia untuk Aceh seraya menekankan bahwa hal ini tidak mengherankan karena Saudi selalu tanggap dalam meringankan penderitaan kaum muslimin di mana pun berada.
Bersambung.
